
Pada saat ini, virus corona telah mampu menginfeksi melalui cek virus corona seperti swab lebih dari 100.000 penduduk di seluruh dunia dan sekitar 4.000 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Kematian terbanyak yaitu penderita COVID-19 yang berusia 80 tahun ke atas, beserta persentase mencapai 21,9%.
Jumlah penderita serta kasus kematian yang disebabkan infeksi virus Corona setiap harinya terus mengalami jumlah yang meningkat. Tetapi sebagaimana diketahui sejauh ini, virus Corona terlihat lebih sering menyebabkan infeksi berat dan kematian pada orang lanjut usia (lansia) dibandingkan orang dewasa atau anak-anak. Dalam proses pertambahan usia lansia lebih perlu melakukan cek corona karena, tubuh pun mengalami berbagai penurunan yang diakibatkan proses penuaan, mulai dari menurunnya produksi pigmen warna rambut, kekenyalan kulit, produksi hormone, massa otot, kepadatan tulang, kekuatan gigi, hingga fungsi organ-organ tubuh.
Berdasarkan sistem imun yang biasa disebut atau digunakan untuk perlindungan tubuh pun tidak bekerja sekuat ketika masih muda atau masih berumur remaja. Sehingga dapat diketahui bahwa orang lanjut usia (lansia) rentan terserang berbagai penyakit, termasuk COVID-19 yang disebabkan oleh virus Corona.
Selain itu pula, banyak dari para lansia yang melakukan cek virus corona dengan riwayat penyakit kronis, contohnya penyakit jantung, diabetes, penyakit asma hingga kanker. Hal ini tentunya mampu meningkatkan risiko maupun bahaya infeksi yang terjadi akibat virus Corona. Komplikasi kemudian timbul dan akan semakin lebih parah sehingga penderitanya sudah memiliki penyakit-penyakit tersebut.
Penyakit ini juga diketahui bukan hanya mengakibatkan gangguan yang terjadi di paru-paru, infeksi virus Corona pun mampu menurunkan fungsi organ-organ tubuh lainnya, yang menyebabkan kondisi penyakit kronis sebelumnya yang telah dimiliki penderita menjadi semakin parah, hingga mengakibatkan kematian.
Bagi penderita kanker, contohnya ialah penyakit kanker sendiri mampu membuat lemah sistem imun sehingga penderita pun sulit dalam menangkal serangan virus Corona, ditambah pula dengan adanya efek samping pengobatan kemoterapi yang juga dapat menekan sistem imun sehingg pasien kanker dianjurkan untuk cek virus corona. Bagi pengidap gagal jantung maka pada jantung yang mengalami kepayahan untuk selalu berfungsi memompa darah, maupun menyebabkan adanya gangguan paru-paru akibat infeksi virus Corona sehingga membuat jantung bekerja semakin keras dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Sebab ini menjadikan tentu dapat memperburuk kondisi jantung.
Ditunjukkan oleh Center for Disease Control and Prevention (CDC) China memaparkan bahwa sekitar 80 persen kasus infeksi virus corona menimbulkan gejala ringan. Dan ternyata hanya sekitar 15 pasien mengalami kondisi parah dan 5 persen dengan kondisi kritis.
Inilah gejala infeksi virus corona yang berkembang dari ke hari sehingga umumnya mampu berkembang pada pasien pengidap sampai pasien bisa menentukan untuk melakukan cek virus corona:
Pada hari ke-1
Pasien pun mengalami demam. Tidak ketinggalan sebuah fakta mengalami rasa lelah, nyeri otot, dan batuk kering. Pada fase ini hanya sedikit kecil pasien mengalami diare atau mual selama satu hingga dua hari sebelumnya.
Pada hari ke-5
Pasien mulai mengalami gejala kesulitan bernapas. Keluhan ini terjadi pada orang lanjut lansia atau orang dengan penyakit penyerta lainnya atau penyakit berbahaya sebelumnya.
Pada hari ke-7
Pada hari ke-7 ini pengidap mulai melaporkan penyakitnya serta menjalani perawatan guna pengobatan di rumah sakit sehingga cek virus corona menjadi wajib.
Pada hari ke-8
Dalam titik ini, dari laporan CDC China, pasien yang memiliki kasus parah akan mengalami sindrom gangguan pernapasan yang cukup akut.
Pada hari ke-10
Pada fase ini maka gejala pasien memburuk, sehingga rumah sakit menyarankan untuk menjalani perawatan di ICU. Pasien dengan kondisi yang memburuk tersebut mungkin mengalami masalah pencernaan seperti sakit perut.
Pada hari ke-17
Dalam fase ini, pasien akan sembuh dan bisa keluar dari rumah sakit setelah 2,5 pekan.
Itulah beberapa gejala virus corona yang terjadi dan pencegahan melalui cek virus corona pada lansia.