4 Kebohongan Amerika Serikat Saat Perang di Afghanistan

Lima belas tahun lalu invasi USA ke Afghanistan pasca peristiwa serangan 11 September 2001, dan ternyata penuh kebohongan yang sengaja dilakukan para politisi Usa dengan bantuan media massa yang pro Amerika, agar dunia tau dan memandang bahwa Amerika adalah pahlawan. Untuk mempersingkat waktu, disini akan saya sampaikan 4 kebohongan Amerika Serikat saat perang di Afghanistan.

  1. Menginvasi Afghanistan untuk Menumpas Al Qaeda

Tujuan sebenarnya adalah mencari dua tokoh Mujahidin yang membelot ke Amerika yakni Gulbaddin dan Jallaludin Haqqani. Bahkan Amerika telah membiayai kedua tokoh itu untuk perlengkapan dan kebutuhan kelompoknya. Suku terbesar di Afghanistan bahkan mendukung rdan menyambut Amerika saat terjadi perang dengan Unisoviet.

  1. Ada Campur Tangan Syiah Iran

Faktanya menurut menteri pertahanan Italia Franco Frattini, mengatakan bahwa agen-agen intelejen mengindikasi bahwa ada aliran-aliran sejumlah material letal diperbatasan Afghanistan-Iran. Informasi ini terungkap dari pesan diplomatik yang dibocorkan wikileaks.

  1. Presiden Hamid Karzai Sekutu Utama Amerika

Faktanya, Karzai berungkali mengancam Amerika dan mengatakan bahwa dirinya akan berbaiat kepada Taliban, dibalik kata-kata yang diucapmoleh Karzai, ternyata ia mendapat bantuan dana sebesar 2 juta dollar dari Iran dan Amerika.

  1. Permintaan Militer Pemerintah Afghanistan

Menurut hasil survei menunjukan bahwa 55 persen rakyat  Afghanistan, menginginkan pasukan Amerika untuk segera angkat kaki, dan militer Afghanistan 100% masih inginkan pasukan As berada di Afghanistan, dan sebanyak 27 % masyarakat pro Taliban karena berhasil merontokan kekuatan NATO.

Leave a Reply

Your email address will not be published.